Sabtu, 27 Februari 2010

JARINGAN PEER TO PEER (LAN 2 KOMPUTER)

Langkah- langkah dalam membuat jaringan peer to peer.

Disini saya ingin menjelaskan langkah – langkah dalam membangun jaringan peer to peer, menggunakan 2 komputer yang menggunakan OS sama, yaitu Windows XP.

Yang dibutuhkan yaitu : 1 buah kabel UTP (unshielded twisted pair)

Langkah awal untuk menyambungkan ke 2 komputer tersebut tancapkan masing-masing ujung ke port LAN card yang ada di PC. Kemudian setting alamat IP (Ip address) dengan cara buka menu Control Panel Windows -> (Start > Control Panel). Lalu pilih icon Network Connections.

Setelah itu pilih Local Area Connection (klik-kanan > Properties). Lalu pilih Internet Protocol (TCP/IP). Klik properties

Di bagian IP Address, masukkan: 192.168.1.1 . Lalu tekan TAB, otomatis Subnet Mask akan berisi 255.255.255.0

Sedangkan untuk Ip Address komputer pasangannya masukkan : 192.168.1.2 tekan TAB,

Untuk Default gateway gunakan 192.168.1.1 untuk komputer pasangannya pun sama, gunakan 192.168.1.1.

Setelah selesai tekan OK.

Setelah semua beres, untuk mengecek apakah jaringan tersebut sudah terhubung apa belum kita bisa mengecek dengan cara :

Start -> run -> lalu ketikkan ping 192.168.1.1 –t dengan cara tersebut maka dapat diketahui apakah computer tersebut sudah terhubung atau belum. Dilakukan oleh computer dengan ip address 192.168.1.2 untuk computer pasangannya dapat jg melakukan cara yang sama,

FILE SHARING

UNTUK MELAKUKAN FILE SHARING MISALKAN KOMPUTER DENGAN NAMA (HOSTNAME) GUGUM DAN IP ADDRESS 192.168.1.1 MEMILIKI SEBUAH FOLDER BERNAMA LAGU YANG BERISI KUMPULAN MP3, HENDAK DIBAGI PAKAI DENGAN KOMPUTER YOGA (IP ADDRESS 192.168.1.2), MAKA LANGKAH-LANGKAHNYA ADALAH:

1. DI KOMPUTER GUGUM, MASUK KE MY COMPUTER ATAU WINDOWS EXPLORER

2. CARI FOLDER BERNAMA LAGU, LALU KLIK KANAN DI FOLDER TERSEBUT

3. PILIH SHARING AND SECURITY

4. JIKA MUNCUL KOTAK DIALOG NETWORK SHARING AND SECURITY, MAKA KLIK TULISAN “IF YOU UNDERSTAND THE SECURITY RISKS… DAN SETERUSNYA..” LALU PILIH “JUST ENABLE FILE SHARING”

5. KLIK “SHARE THIS FOLDER ON THE NETWORK”

6. BERI NAMA (SHARE NAME), MISAL: LAGU

7. KLIK TOMBOL OK. SELESAI.Selanjutnya, dari komputer Yoga jika ingin mengakses isi folder DATA yang ada di komputer Gugum : Buka Windows Explorer, lalu di Address Bar ketikkan \\Gugum maka akan tampil folder LAGU

Berbagi printer (Printer sharing)

Demikian juga untuk printer sharing, langkahnya:
1. Di komputer Gugum, masuk ke Control Panel > Printers and Faxes
2. Pilih printer yang hendak dishare. Klik kanan dan pilih Sharing…
3. Lalu pilih Share this printer, dan berikan share name

Kemudian dari komputer Yoga: Buka Windows Explorer, lalu di Address Bar ketikkan\\Gugum. Jika tidak berhasil, maka ketikkan IP Address computer Gugum (\\192.168.1.1). Maka akan tampil nama printer yang sudah dishare tadi. Klik-kanan di printer tersebut lalu pilih Connect. Jika muncul pertanyaan, tekan tombol Yes.

http://infogaptek.com/2009/05/25/menghubungkan-2-dua-komputer-dengan-kabel-lan-utp/#more-1017

Kebun Raya Bogor

Kebun Raya Bogor pada mulanya merupakan bagian dari 'samida' (hutan buatan atau taman buatan) yang paling tidak telah ada pada pemerintahan Sri Baduga Maharaja (Prabu Siliwangi, 1474-1513) dari Kerajaan Sunda, sebagaimana tertulis dalam prasasti Batutulis. Hutan buatan itu ditujukan untuk keperluan menjaga kelestarian lingkungan sebagai tempat memelihara benih benih kayu yang langka. Di samping samida itu dibuat pula samida yang serupa di perbatasan Cianjur dengan Bogor (Hutan Ciung Wanara). Hutan ini kemudian dibiarkan setelah Kerajaan Sunda takluk dari Kesultanan Banten, hingga Gubernur Jenderal van der Capellen membangun rumah peristirahatan di salah satu sudutnya pada pertengahan abad ke-18.

Pada awal 1800-an Gubernur Jenderal Thomas Stamford Raffles, yang mendiami Istana Bogor dan memiliki minat besar dalam botani, tertarik mengembangkan halaman Istana Bogor menjadi sebuah kebun yang cantik. Dengan bantuan para ahli botani, W. Kent, yang ikut membangun Kew Garden di London, Raffles menyulap halaman istana menjadi taman bergaya Inggris klasik. Inilah awal mula Kebun Raya Bogor dalam bentuknya sekarang.

Monumen Olivia Raffles

Pada tahun 1814 Olivia Raffles (istri dari Gubernur Jenderal Thomas Stamford Raffles) meninggal dunia karena sakit dan dimakamkan di Batavia. Sebagai pengabadian, monumen untuknya didirikan di Kebun Raya Bogor.

Ide pendirian Kebun Raya bermula dari seorang ahli biologi yaitu Abner yang menulis surat kepada Gubernur Jenderal G.A.G.Ph. van der Capellen. Dalam surat itu terungkap keinginannya untuk meminta sebidang tanah yang akan dijadikan kebun tumbuhan yang berguna, tempat pendidikan guru, dan koleksi tumbuhan bagi pengembangan kebun-kebun yang lain.

Prof. Caspar Georg Karl Reinwardt adalah seseorang berkebangsaan Jerman yang berpindah ke Belanda dan menjadi ilmuwan botani dan kimia. Ia lalu diangkat menjadi menteri bidang pertanian, seni, dan ilmu pengetahuan di Jawa dan sekitarnya. Ia tertarik menyelidiki berbagai tanaman yang digunakan untuk pengobatan. Ia memutuskan untuk mengumpulkan semua tanaman ini di sebuah kebun botani di Kota Bogor, yang saat itu disebut Buitenzorg (dari bahasa Belanda yang berarti "tidak perlu khawatir"). Reinwardt juga menjadi perintis di bidang pembuatan herbarium. Ia kemudian dikenal sebagai seorang pendiriHerbarium Bogoriense.

Pada tahun 18 Mei 1817, Gubernur Jenderal Godert Alexander Gerard Philip van der Capellen secara resmi mendirikan Kebun Raya Bogor dengan nama s'Lands Plantentuinte Buitenzorg. Pendiriannya diawali dengan menancapkan ayunan cangkul pertama di bumi Pajajaran sebagai pertanda dibangunnya pembangunan kebun itu, yang pelaksanaannya dipimpin oleh Reinwardt sendiri, dibantu oleh James Hooper dan W. Kent (dari Kebun Botani Kew yang terkenal di Richmond,Inggris).

Sekitar 47 hektar tanah di sekitar Istana Bogor dan bekas samida dijadikan lahan pertama untuk kebun botani. Reinwardt menjadi pengarah pertamanya dari 1817 sampai 1822. Kesempatan ini digunakannya untuk mengumpulkan tanaman dan benih dari bagian lain Nusantara. Dengan segera Bogor menjadi pusat pengembangan pertanian dan hortikultura di Indonesia. Pada masa itu diperkirakan sekitar 900 tanaman hidup ditanam di kebun tersebut.

Pada tahun 1822 Reinwardt kembali ke Belanda dan digantikan oleh Dr. Carl Ludwig Blume yang melakukan inventarisasi tanaman koleksi yang tumbuh di kebun. Ia juga menyusun katalog kebun yang pertama berhasil dicatat sebanyak 912 jenis (spesies) tanaman. Pelaksanaan pembangunan kebun ini pernah terhenti karena kekurangan dana tetapi kemudian dirintis lagi oleh Johannes Elias Teysmann (1831), seorang ahli kebun istana Gubernur Jenderal Johannes van den Bosch. Dengan dibantu oleh Justus Karl Hasskarl, ia melakukan pengaturan penanaman tanaman koleksi dengan mengelompokkan menurut suku (familia).

Teysmann kemudian digantikan oleh Dr. Rudolph Herman Christiaan Carel Scheffer pada tahun 1867 menjadi direktur, dan dilanjutkan kemudian oleh Prof. Dr. Melchior Treub.

Pendirian Kebun Raya Bogor bisa dikatakan mengawali perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia. Dari sini lahir beberapa institusi ilmu pengetahuan lain, seperti Bibliotheca Bogoriensis (1842),Herbarium Bogoriense (1844), Kebun Raya Cibodas (1860), Laboratorium Treub (1884), dan Museum dan Laboratorium Zoologi (1894).

Pada tanggal 30 Mei 1868 Kebun Raya Bogor secara resmi terpisah pengurusannya dengan halaman Istana Bogor.

Pada mulanya kebun ini hanya akan digunakan sebagai kebun percobaan bagi tanaman perkebunan yang akan diperkenalkan ke Hindia-Belanda (kini Indonesia). Namun pada perkembangannya juga digunakan sebagai wadah penelitian ilmuwan pada zaman itu (1880 - 1905).

Kebun Raya Bogor selalu mengalami perkembangan yang berarti di bawah kepemimpinan Dr. Carl Ludwig Blume (1822), JE. Teijsmann dan Dr. Hasskarl (zaman Gubernur Jenderal Van den Bosch), J. E. Teijsmann dan Simon Binnendijk, Dr. R.H.C.C. Scheffer (1867), Prof. Dr. Melchior Treub (1881), Dr. Jacob Christiaan Koningsberger (1904), Van den Hornett (1904), dan Prof. Ir. Koestono Setijowirjo(1949), yang merupakan orang Indonesia pertama yang menjabat suatu pimpin lembaga penelitian yang bertaraf internasional.

Pada saat kepemimpinan tokoh-tokoh itu telah dilakukan kegiatan pembuatan katalog mengenai Kebun Raya Bogor, pencatatan lengkap tentang koleksi tumbuh-tumbuhan Cryptogamae, 25 spesiesGymnospermae, 51 spesies Monocotyledonae dan 2200 spesies Dicotyledonae, usaha pengenalan tanaman ekonomi penting di Indonesia, pengumpulan tanam-tanaman yang berguna bagi Indonesia (43 jenis, di antaranya vanili, kelapa sawit, kina, getah perca, tebu, ubi kayu, jagung dari Amerika, kayu besi dari Palembang dan Kalimantan), dan mengembangkan kelembagaan internal di Kebun Raya yaitu:

Kebun Raya Bogor sepanjang perjalanan sejarahnya mempunyai berbagai nama dan julukan, seperti

  • s'Lands Plantentuin
  • Syokubutzuer (zaman Pendudukan Jepang)
  • Botanical Garden of Buitenzorg
  • Botanical Garden of Indonesia
  • Kebun Gede
  • Kebun Jodoh.
  • Kebun tete

Kebersamaan

Ingatkah kawan..


Saat kita masih tertawa bersama

Melepaskan keluh kesah di hati

Dengan irama dawai gitar

Berjalan bersama..

Menikmati kebersamaan tiada tara

Melepaskan kepenatan yang datang

Yang tak pernah lepas

Hei Kawanku..

Jangan pernah kau lupakan kebersamaan ini

Hingga akhir hidup ini

Hei kawanku..

Jika kita tua nanti

Kita pasti mengingat kebersamaan ini

7 Prasasti Bukti Keberadaan Kerajaan Tarumanegara

Prasasti Ciaruteun


Gambar telapak kaki pada prasasti Ciarunteun mempunyai 2 arti yaitu:Prasasti Ciaruteun atau prasasti Ciampea ditemukan ditepi sungai Ciarunteun, dekat muara sungai Cisadane Bogor prasasti tersebut menggunakan huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta yang terdiri dari 4 baris disusun ke dalam bentuk Sloka dengan metrum Anustubh. Di samping itu terdapat lukisan semacam laba-laba serta sepasang telapak kaki Raja Purnawarman.

  1. Cap telapak kaki melambangkan kekuasaan raja atas daerah tersebut (tempat ditemukannya prasasti tersebut).
  2. Cap telapak kaki melambangkan kekuasaan dan eksistensi seseorang (biasanya penguasa) sekaligus penghormatan sebagai dewa. Hal ini berarti menegaskan kedudukan Purnawarman yang diibaratkan dewa Wisnu maka dianggap sebagai penguasa sekaligus pelindung rakyat


Prasasti Jambu

Prasasti Jambu atau prasasti Pasir Koleangkak, ditemukan di bukit Koleangkak di perkebunan jambu, sekitar 30 km sebelah barat Bogor, prasasti ini juga menggunakan bahwa Sansekerta dan huruf Pallawa serta terdapat gambar telapak kaki yang isinya memuji pemerintahan raja Mulawarman.


Prasasti Kebonkopi

Prasasti Kebonkopi ditemukan di kampung Muara Hilir kecamatan Cibungbulang Bogor . Yang menarik dari prasasti ini adalah adanya lukisan tapak kaki gajah, yang disamakan dengan tapak kaki gajah Airawata, yaitu gajah tunggangan dewa Wisnu.


Prasasti Muara Cianten

Prasasti Muara Cianten, ditemukan di Bogor, tertulis dalam aksara ikal yang belum dapat dibaca. Di samping tulisan terdapat lukisan telapak kaki.


Prasasti Pasir awi

Prasasti Pasir Awi ditemukan di daerah Leuwiliang, juga tertulis dalam aksara ikal yang belum dapat dibaca.


Prasasti Cidanghiyang

Prasasti Cidanghiyang atau prasasti Lebak, ditemukan di kampung lebak di tepi sungai Cidanghiang, kecamatan Munjul kabupaten Pandeglang Banten. Prasasti ini baru ditemukan tahun 1947 dan berisi 2 baris kalimat berbentuk puisi dengan huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta. Isi prasasti tersebut mengagungkan keberanian raja Purnawarman.


Prasasti Tugu

  1. Prasasti Tugu menyebutkan nama dua buah sungai yang terkenal di Punjab yaitu sungai Chandrabaga dan Gomati. Dengan adanya keterangan dua buah sungai tersebut menimbulkan tafsiran dari para sarjana salah satunya menurut Poerbatjaraka. Sehingga secara Etimologi (ilmu yang mempelajari tentang istilah) sungai Chandrabaga diartikan sebagai kali Bekasi.
  2. Prasasti Tugu juga menyebutkan anasir penanggalan walaupun tidak lengkap dengan angka tahunnya yang disebutkan adalah bulan phalguna dan caitra yang diduga sama dengan bulan Februari dan April.
  3. Prasasti Tugu yang menyebutkan dilaksanakannya upacara selamatan oleh Brahmana disertai dengan seribu ekor sapi yang dihadiahkan raja.

Rabu, 24 Februari 2010

SEJARAH MODEM

Modem singkatan dari modulator demodulator, dikenal sebagai perangkat yang berfungsi untuk memodulasi sinyal informasi dan kemudian mendemodulasi sinyal informasi tersebut.

Pada proses pengiriman informasi antara dua lokasi, pengirim dan yang dituju pada dasarnya memerlukan perangkat pengirim (transmitter), perangkat penerima (receiver) dan media transmisi sebagai jalan untuk informasi yang akan dikirim oleh trasmitter untuk kemudian diterima reciever.

Perangkat pengirim harus mempunyai kemampuan untuk menerjemahkan informasi dari suatu bentuk "antar muka" baik berupa kata yang ditulis, suara yang diolah maupun obyek gambar diam dan yang bergerak. Ataupun gabungan dari beberapa gambar diam dan yang bergerak, ataupun gabungan dari beberapa obyek informasi menjadi suatu bentuk sinyal tertentu yang siap dikirim. Dalam istilah komunikasi proses ini diistilahkan dengan proses modulasi. Setelah diterima oleh perangkat penerima sinyal hasil modulasi tersebut dikembalikan lagi ke bentuk informasi yang semula untuk kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa manusia kembali. Proses ini dikenal dengan istilah demodulasi.

Proses modulasi dalam konteks modem diartikan sebagai proses pengubahan sinyal data digital menjadi sinyal analog untuk dapat dikirimkan melalui media transmisi (jaringan telepon/PSTN). Sedangkan proses demodulasi adalah kebalikan dari proses modulasi yaitu mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital untuk dapat diteruskan ke parangkat digital. Bila diperhatikan definisi tersebut, maka dapat diartikan perangkat modem adalah sepasang perangkat transmisi untuk mengirimkan informasi dengan modulasi dan mendemodulasi kembali informasi tersebut.

a. Modem 300 bps. Protokol yang pertama kali digunakan dalam modem ini adalah Bell 103 dan V.21 yang dapat mengirim hingga 300 bps dengan teknik modulasi PSK (Phase Sift Keying).

b. Modem 2.400 bps. Modem ini menggunakan protokol V.26 atau V.22 bis, dengan teknik modulasi PSK atau QAM. Kecepatan yang bisa dicapai adalah 2.400 bps dengan fallback rate 1.200 bps. Maksudnya, bila kondisi saluran yang digunakan tidak memenuhi syarat untuk mencapai kecepatan 2.400 bps maka kecepetannya akan turun secara otomatis menjadi 1.200 bps.

c. Modem 4.800 bps. Protokol yang dipergunakannya V.27 dengan teknik modulasi PSK. Kecepatan yang bisa dicapai adalah 4.800 bps dengan fallback rate 2.400 bps.

d. Modem 9.600 bps. Protokol yang digunakan pada modem ini V.29 dengan teknik modulasi QAM. Kecepatan yang bisa dicapai 9.600 bps dengan fallback rate 7.200 atau 4.800 bps.

e. Modem 14.400 bps. Protokol modem ini menggunakan V.33 dengan teknik modulasi TCM (Trellis Coded Modulation). Kecepatan yang bisa dicapai 14.400 bps dengan fallback rate 12.000 bps.

f. Modem 19.200 bps. Ia menggunakan protokol V.34 dengan teknik modulasi TCM. Kecepatan yang bisa dicapai 19.200 bps dengan fallback rate 14.400 bps, 12.000 bps dan 9.600 bps.

g. Modem 28.800 bps. Protokolnya menggunakan V.34 dengan teknik modulasi TCM. Kecepatannya mencapai 28.800 bps dengan fallback rate 14.400 bps.

h. Modem 33.600 bps. Protokol yang digunakan V.34 dengan teknik modulasi TCM. Kecepatan yang bisa dicapai 33.600 bps dengan fallback rate dan 19.200 bps.

Modem 56 Kbps

Teknologi modem terus berkembang dan untuk saat ini ada beberapa produsen modem yang telah berhasil menciptakan modem generasi terbaru yaitu modem dengan kecepatan 56 Kbps, namun seperti yang terjadi pada generasi sebelumnya, modem ini tidak bisa mencapai kecepatan 56 Kbps setelah terpasang jaringan PSTN.

Namun ada beberapa faktor yang menyebabkan pemakai tidak pernah dapat mencapai kecepatan 56 Kbps, antara lain :

1. Tidak adanya kesesuaian (kompatibilitas) antara teknologi yang dipakai pada modem dengan pool modemnya.

2. Performansi jaringan PSTN yang kurang baik dalam arti fisik maupun dari kepadatan tarik komunikasi data yang melaluinya.

3. Penggunaan teknolgi ADC (Analog to Digital Converter) yang menyebabkan terjadinya noise quantisasi, yang dapat mengurangi kecepatan transmisi modem.

Berdasarkan teknologi yang digunakan, modem 56 Kbps dibagi menjadi dua jenis, yaitu teknologi x2 dan K 56 Flex.


sumber : http://www.suaramerdeka.com/harian/0407/12/ragam2.htm

JENIS JENIS SEPEDA GUNUNG (MTB)


Cross Country

Kategori sepeda gunung ini merupakan paling popular di Indonesia, menurut saya loh… dimana tipe ini cukup extreme, rider pun harus super fit karena biasanya trek of road yang di lewati termasuk berat seperti uphill dan down hill juga jalur yang berkelok.

Ini merupakan kombinasi antara sepeda road dan mountin bike. Hampir mirip dengan Cross Country namun biasanya trek yang dilalui tidak berat.

Dirt Jumping merupakan perkembangan dari BMX dimana rider melakukan trick di udara dengan melewati jumpingan dan biasanya lebih dari 1 obstacle dalam sekali run.

Downhill

Downhill merupakan perkembangan dari mountin bike untuk racing. Dimana rider adu cepat melintasi trek menuruni bukit dengan tingkat kesulitan yang tinggi, dan dengan catatan waktu tercepatlah yang di butuhkan Downhill merupakan cabang mountain bike yang sangat Extreme.

Freeride

Bersepeda dengan tidak menggunakan jalur atau trek yang baku atau yang sudah di tentukan. Rider bebas menentukan jalurnya sendiri dengan menuruni bukit atau melompati obstacle, bebas sesuai keinginan.

Single Speed

Sepeda di set dengan sangat simple hanya mengunakan 1 gear (Fixed gears), frame yang di gunakan biasanya jenis cross country tanpa menggunakan rem, sangat simple dan ringan.

Street and Urban

Tipe riding ini tidak memerlukan tempat khusus, cukup menggunakan area di lingkungan kita seperti taman, tempat parking, trotoar, dimanapun asal bisa melakukan trik melewati rintangan sperti bunnyhop, manual, grind

Trials

Sepeda ini hampir tidak terlihat seperti sepeda mountain bike, karna biasanya menggunakan ban berukuran 20” ada juga yang 26” frame yang kecil dan rendah. Trial rider harus melompati rintangan rintangan membutuhkan keseimbangan dan konsentrasi tinggi dan tak kalah penting adalah power yang mumpuni.

Selasa, 16 Februari 2010

SISTEM OPERASI JARINGAN

Sistem operasi jaringan merupakan sebuah jenis sistem operasi yang ditujukan untuk menangani jaringan yang didesain terutama untuk mendukung printer sharing, common file system dan database sharing, application sharing dan kemampuan untuk me-manage suatu network name directory, system keamanan, dan pengawasan segala aspek jaringan.

Sistem operasi jaringan atau sistem operasi komputer yang dipakai sebagai server dalam jaringan komputer hampir mirip dengan sistem operasi komputer stand alone, bedanya hanya pada sistem operasi jaringan, salah satu komputer harus bertindak sebagai server bagi komputer lainnya. Sistem operasi dalam jaringan disamping berfungsi untuk mengelola sumber daya dirinya sendiri juga untuk mengelola sumber daya komputer lain yang tergabung dalam jaringan.

Perangkat lunak dalam sebuah jaringan komputer terdiri dari dua perangkatutama, yaitu:

• Perangkat lunak sistem operasi jaringan.

• Sistem aplikasi yang digunakan untuk bekerja

Sistem operasi komputer telah mengalami perkembangan yang sangat pesat baik untuk keperluan stand alone maupun jaringan. Ada banyak sistem operasi komputer yang dapat digunakan dalam sebuah komputer baik stand alone maupun jaringan diantaranya adalah

  • Microsoft Windows Series (Win 3.1, Win 9x, Win ME, Win 2000, Win XP, Win NT, Win Vista)
  • Unix
  • San Solaris
  • Linux Series (Redhat, Debian, SUSE, Mandrake, Knoppix)
  • Mac, dan lain sebagainya.

Masing-masing sistem operasi memiliki kelebihan dan kekurangan sehingga diperlukan analisis dalam memilih sistem operasi mana yang sesuai dengan kebutuhan.

Beberapa kategori yang sebagai prasyarat untuk memilih Network Operating System (NOS) yang sesuai kebutuhan sebagai berikut :

a. Architecture

Perusahaan-perusahaan yang memiliki beban kerja yang dinamis perlu memperhatikan arsitektur NOS

b. Scalability

Beberapa hal pertimbangan pemilihan NOS untuk mendukung skala usaha yang menggunakan NOS

c. Availability dan Reliability

Memiliki fitur file locking, mendukung RAID (Redudant Arrays of Inexpensive Disk), berbagai tipe dari pengalihan kegagalan pada klien (client failover) ketika suatu server mengalami kegagalan dan mendukung konfigurasi fault-tolerant hardware. ini semua merupakan hal yang penting untuk perusahaan yang mengandalkan jaringan sebagai bagian kritis dari operasi bisnis harian mereka.

d. Clients supported

Kebanyakan perusahaan memiliki berbagai macam operating sistem di setiap dekstopnya diantaranya: DOS, DOS/Windows, Windows for Workgroup, Windows 95/98, Windows NT Workstation, Macintosh, OS/2 dan Unix serta peralatan-peralatan seperti terminal X-Windows, terminal character cell(teller terminal, point of sale devices dll). Suatu NOS harus dapat mendukung semua hal di atas.

e. Network Printing

Printing merupakan salah satu dari fungsi-fungsi utama dari NOS. Perusahaan harus dapat mengetahui jawaban dari beberapa hal berikut dalam memilih NOS :

Berapa jumlah printer yang mampu didukung setiap server

Printer banyak Dapat dikendalikan oleh satu antrian print

Dapatkah banyak antrian print mengendalikan satu printer

Dapatkah NOS membangkitkan sinyal alarm ke operator jika timbul masalah ketika mencetak

Dapatkah NOS memberitahu pemakai apabila tugas pencetakan telah selesai

Dapatkah fungsi pencetakan di-manage dari jauh

f. Network Media

Berbagai tipe media jaringan telah banyak digunakan dalam perusahaan seperti media Ethernet, Token Ring, asynchronous dan synchronous telephone lines, Packet Switched Data Networks(PSDN) seperti X.25, fiber optic dan Integrated Services Digital Network (ISDN). Tanpa kemampuan dukungan terhadap semua hal di atas maka sangat sukar bagi suatu perusahaan untuk membangun infrastuktur jaringan yang paling optimal untuk kebutuhan jaringannya.

g. Network Protocols

Pemilihan NOS harus mempertimbangkan kompatibilitas antara protocol jaringan yang digunakan dengan NOS yang meliputi 3270 dan asynchronous terminal emulation, AppleTalk filing protocol (AFP), TCP/IP, Telnet, Simple Mail Transfer Protocol (SMTP), Simple Network Management Protocol (SNMP), SNA, SNA LU6.2, SNA Advanced Program-to-Program Communication (APPC), File Transfer Protocol (FTP), Internetwork Packet Exchange/Sequenced Packet Exchange (IPX/SPX), NetWare file services, NetWare print services, NetBIOS, dan NetBEUI. Kategori ini juga mempertimbangkan apakah akses client ke server melalui suatu saluran asynchronous, PSDN, Internet atau ISDN.

h. Network Services

Kategori ini untuk mengevaluasi platform NOS untuk menentukan apakah NOS tersebut menyediakan fungsi-fungsi yang diperlukan untuk directory services yang mengijinkan user mengakses layanan jaringan tanpa perlu mengetahui alamat jaringan, layanan keamanan yang mengontrol akses ke fungsi-fungsi directory management dan menentukan apakah NOS mendukung tool-tool dan layanan-layanan yang sudah dispesifikasikan oleh Dekstop Management Task Force (DMTF).

i. Server Management

Memastikan ketersediaan tool untuk me-manage platform NOS, termasuk audit trail functions, file management, user account management, error reporting, dan server performance reporting. Perusahaan memerlukan informasi ini untuk peng-administrasian NOS platform.

j. Security

Mengevaluasi kesesuaian standar platform NOS, dukungan terhadap access control list, disk quotas, automatic discovery dan management dari penyusup, dukungan terhadap callback modem, dukungan terhadap security management system seperti Kerberos, dan apakah encryption services tersedia.

k. Functionality/Utility

Proses konsolidasi server-server fungsi tunggal ke dalam server-server multi fungsi harus mengevaluasi insfrastruktur platform NOS. Suatu operating system fungsi tunggal dapat menyediakan kinerja yang lebih tinggi untuk layanan file dan print namun memerlukan dukungan operating system lain untuk sebagai platform layanan aplikasi. Suatu general purpose operating system dapat mendukung mutlifunctions server sehingga dapat mengurangi management dan biaya sistem.

l. Application development tools

NOS platform harus dapat mendukung layanan aplikasi sebaik dukungan terhadap layanan file dan print. Kategori ini meninjau ketersediaan dari third generation language (3GLs), fourth generation language (4GLs), object oriented development tools dan tool untuk team programming di setiap NOS paltform.

m. Data access

NOS platform harus dapat mendukung aplikasi-aplikasi yang lebih kompleks sehingga harus juga mendukung file access methode dan indexed file access method. Kategori ini mengevaluasi dukungan NOS platform untuk file services.

n. Database support

Software database biasanya merupakan bagian dari infrastuktur distributed applications. Kategori ini mengevaluasi software database yang tersedia pada setiap NOS platform.

o. Applications

Kategori ini untuk mengevaluasi layanan aplikasi apa saja yang tersedia pada setiap NOS platform seperti mail client, mail server, word proccessing client, spreadsheet


http://indahsafitri.blogspot.com/2009/01/sistem-operasi-jaringan.html